Selasa, 10 Desember 2013

Makalah Antibiotik Lyncomicin-Farmakologi Dasar Semester 1



MAKALAH
FARMAKOLOGI DASAR
Tentang
“Antibiotik Lyncomicin”


O L E H:
ISMA OKTADIANA

PROGRAM STUDI DIII FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2013




KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah Antibiotik Lyncomicin yang merupakan tugas kami pada Semester I dalam mata kuliah Farmakologi Dasar guna memenuhi kegiatan belajar mengajar.
Kami ucapkan terima kasih pada dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya dan teman – teman  yang memberikan dukungan dan masukannya kepada kami dalam menyelesaikan tugas ini, sehingga tugas ini dapat terselesaikan oleh kami sebagaimana mestinya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca hasil makalah kami ini. Namun sebagai manusia biasa, kami tentunya tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu saran serta kritik yang membangun senantiasa kami terima sebagai acuan untuk tugas-tugas kami selanjutnya.




Mataram,18 Januari 2013
Hormat kami,


  Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri (Craig., 1998). Berdasarkan sifatnya antibiotik dibagi menjadi dua; antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap bakteri dan antibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri (Van Saene., 2005).
Berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: pengganggu metabolisme sel mikroba (sulfonamid, trimetoprin, asam p-aminosalisilat (PAS), dan Sulfon.), penghambat sintesis dinding mikroba (penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin, dan sikloserin), pengganggu permeabilitas membran sel mikroba (polimiksin, golongan polien serta berbagai antimikroba kemoterapeutik) penghambat sintesis protein sel mikroba (golongan aminoglikosid, makrolid, linkomisin, tetrasiklin, dan kloramfenikol), penghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba (rifampisin, dan golongan kuinolon) (Jawetz et.al.2005).
Lincomycin adalah antibiotik yang melawan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri.
Lincomycin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang parah pada orang yang tidak dapat menerima antibiotik penisilin.
Linkomisin menghambat sintesa protein pada bakteri yang sensitif dengan cara mengikat subunit 50 S nbosom bakteri dan menghambat pembentukan ikatan peptida Linkomisin umumnya bersifat bakteriostatik tetapi dapat pula bersifat bakterisid bila digunakan dalam dosis besar atau terhadap bakteri yang sangat sensitif.
B.  Tujuan
1.  Tujuan Umum
Tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar jurusan Kefarmasian khususnya pada mata kuliah Farmakologi Dasar tentang Antibiotik Lyncomicin.
2.  Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulis dalam menyusun makalah ini agar mahasiswa mengetahui Cara Kerja Lyncomicin, Sifat Obatnya, Spektrum Obatnya, Aktif Terhadap Bakteri, Farmakokinetik, Farmakodinamik, Efek Samping, Interaksi Obat, Dosis, Bentuk Sediaan, Nama Sediaan (obat generik), dan Cara Penyimpanan Obatnya.
C.  RUMUSAN MASALAH
1.   Bagaimana kerja obat Lyncomicin?
2.   Bagaimana sifatnya?
3.   Bagaimana spektrum obatnya?
4.   Aktif terhadap bakteri apa saja?
5.   Bagaimana proses farmakokinetiknya?
6.   Bagaimana proses farmakodinamiknya?
7.   Apa saja efek sampingnya?
8.   Bagaimana interaksi obatnya terhadap tubuh?
9.   Untuk siapa saja dosisnya?
10. Apa saja bentuk sediaan obatnya?
11. Nama sediaan yang ada dipasaran apa saja?
12. Bagaimana cara penyimpananya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.  CARA KERJA LYNCOMICIN
Linkomisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi dan organisme penyebab infeksi. Linkomisin menghambat sintesa protein.

B.  INDIKASI
1.  Linkomisin diindikasikan untuk mengobati infeksi berat yang disebabkan oleh Streptococcus,Pneumococcus  dan Staphylococcus yang sensitif.
2.  Linkomisin efektif terhadap infeksi Staphylococcus yang resistan terhadap antibiotik lain.                                        

C.  KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas terhadap antibiotik penisilin.

D.  SPEKTRUM OBATNYA
Lyncomicin memiliki spektrum yang sangat luas sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.

E.  AKTIF TERHADAP BAKTERI
Lincomycin bersifat bakteriostatik, efektif terutama terhadap Mycoplasma spp. dan bakteri Gram positif seperti Staphylococcus, Clostridium, Streptococcus dan Treponema spp.



F.  FARMAKOKINETIK
Linkomisin  diabsorpsi  dengan  cepat  dari  saluran gastrointestinal setelah pemberian oral. Linkomisin tidak  mengalami inaktivasi oleh asam lambung. Absorpsinya akan berkurang dengdn adanya makanan. Linkomisin didistribusikan secara luas ke dalam cairan dan jaringan tubuh,kecuali ke dalam cairan sere-brospinal. Kadar yang tinggi ditemukan pada tulang,empedu ddn urine. Linkomisin dapat terdifusi melalui plasenta.
Waktu paruh Linkomisin pada fungsi ginjal yang normal antara4-5,4jam.

G.  FARMAKODINAMIK
Lyncomicin menghambat sintesis protein.

H.  EFEK SAMPING
1. Saluran pencernaan, seperti mual, muntah dan diare.
2. Reaksi hipersensitif, seperti rash dan urtikaria.
3. Rasa yang tidak umum seperti haus, letih dan kehilangan bobot tubuh.
4. Demam, menggigil, nyeri tubuh, gejala flu, bercak putih atau luka dalam mulut atau bibir Anda.

I.  INTERAKSI OBAT
1. Pemberian harus secara hati-hati bila diberikan bersama obat penghambat neuromuskuler.
2. Dapat berinteraksi dengan kaolin.

J.  DOSIS
1.  Untuk Dewasa:
a.  Infeksi serius: 500 mg,3 kali sehari.
b.  Infeksi yang lebih berat: 500 mg atau lebih,4 kali sehari.
2.  Anak-anak/bayi diatas 1 bulan:
a.  Infeksi serius: 30 mg/kg berat badan/hari dibdgi dalam 3 atau 4 dosis yang sama.
b.  Infeksi yang lebih berat: 60 mg/kg berat badan/han dibagi dalam 3 atau 4 dosis yang sama.

K.  BENTUK SEDIAAN
1.  Tablet
2.  Kapsul
3.  Sirup
4.  Injeksi

L.  NAMA SEDIAAN (OBAT GENERIK)
Biolincom, Ehtilin, LIncocin, Lincophar, Lincyn, Lintropsin, Nichomycin, Nolipo 500, Percocyn, Pritalinc, Tamcocin, Tismamisin, Zencocin, Zumalin.
M.  CARA PENYIMPANAN
Simpan di tempat sejuk (15°-25°C) dan kering.










BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
1.         Linkomisin umumnya bersifat bakteriostatik tetapi dapat pula bersifat bakterisid bila digunakan dalam dosis besar atau terhadap bakteri yang sangat sensitif.
2.         Linkomisin diindikasikan untuk mengobati infeksi berat yang disebabkan oleh Streptococcus,Pneumococcus  dan Staphylococcus yang sensitif.
3.         Linkomisin efektif terhadap infeksi Staphylococcus yang resistan terhadap antibiotika lain
4.         Hipersensitivitas terhadap Linkomisin.
5.         Hati-hatI pemakaian pada penderita dengAn gangguan fungsi hati dan ginjal.
6.         Keamanan pada wanita hamil belum diketahui dengan pasti.
7.         Hati-hati pada penderita yang mempunyai nwayat gangguan gastrointestinal seperti kolitis
8.         Tidak diindikasikan untuk neonatus.
9.         Hati-hati pemakaian pada penderita asma.

B.  SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita tentang Antibiotik Lyncomicin. Kami selaku penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Craig., 1998
Van Saene., 2005
Jawetz et.al.2005
http://farma.webs.com/apps/blog/show/7682154-lincomicyn




 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar