MAKALAH
FARMAKOLOGI DASAR
Tentang
“Antibiotik Lyncomicin”
O L E H:
ISMA
OKTADIANA
PROGRAM
STUDI DIII FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MATARAM
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah SWT atas nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua
sehingga dapat menyelesaikan makalah Antibiotik Lyncomicin yang merupakan tugas
kami pada Semester I dalam mata
kuliah Farmakologi Dasar guna memenuhi kegiatan belajar mengajar.
Kami
ucapkan terima kasih pada dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya
dan teman – teman yang memberikan
dukungan dan masukannya kepada kami dalam menyelesaikan tugas ini, sehingga
tugas ini dapat terselesaikan oleh kami sebagaimana mestinya.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca hasil makalah
kami ini. Namun sebagai manusia biasa, kami tentunya tak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu saran serta kritik yang membangun senantiasa kami terima
sebagai acuan untuk tugas-tugas kami selanjutnya.
Mataram,18 Januari 2013
Hormat kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antibiotik
adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya
dalam proses infeksi oleh bakteri (Craig., 1998). Berdasarkan sifatnya
antibiotik dibagi menjadi dua; antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu
antibiotik yang bersifat destruktif terhadap bakteri dan antibiotik yang
bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan
atau multiplikasi bakteri (Van Saene., 2005).
Berdasarkan
mekanisme kerjanya dapat dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: pengganggu
metabolisme sel mikroba (sulfonamid, trimetoprin, asam p-aminosalisilat (PAS),
dan Sulfon.), penghambat sintesis dinding mikroba (penisilin, sefalosporin,
basitrasin, vankomisin, dan sikloserin), pengganggu permeabilitas membran sel
mikroba (polimiksin, golongan polien serta berbagai antimikroba kemoterapeutik)
penghambat sintesis protein sel mikroba (golongan aminoglikosid, makrolid, linkomisin,
tetrasiklin, dan kloramfenikol), penghambat sintesis atau merusak asam nukleat
sel mikroba (rifampisin, dan golongan kuinolon) (Jawetz et.al.2005).
Lincomycin adalah antibiotik yang melawan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri.
Lincomycin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang parah pada orang yang tidak dapat menerima antibiotik penisilin.
Lincomycin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang parah pada orang yang tidak dapat menerima antibiotik penisilin.
Linkomisin
menghambat sintesa protein pada bakteri yang sensitif dengan cara mengikat
subunit 50 S nbosom bakteri dan menghambat pembentukan ikatan peptida
Linkomisin umumnya bersifat bakteriostatik tetapi dapat pula bersifat
bakterisid bila digunakan dalam dosis besar atau terhadap bakteri yang sangat
sensitif.
B. Tujuan
1. Tujuan
Umum
Tujuan
umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendukung kegiatan
belajar-mengajar jurusan Kefarmasian khususnya pada mata kuliah Farmakologi
Dasar tentang Antibiotik Lyncomicin.
2. Tujuan
Khusus
Tujuan
khusus penulis dalam menyusun makalah ini agar mahasiswa mengetahui Cara Kerja
Lyncomicin, Sifat Obatnya, Spektrum Obatnya, Aktif Terhadap Bakteri,
Farmakokinetik, Farmakodinamik, Efek Samping, Interaksi Obat, Dosis, Bentuk
Sediaan, Nama Sediaan (obat generik), dan Cara Penyimpanan Obatnya.
C. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana kerja obat Lyncomicin?
2. Bagaimana sifatnya?
3. Bagaimana spektrum obatnya?
4. Aktif terhadap bakteri apa saja?
5. Bagaimana proses farmakokinetiknya?
6. Bagaimana proses farmakodinamiknya?
7. Apa saja efek sampingnya?
8. Bagaimana interaksi obatnya terhadap tubuh?
9. Untuk siapa saja dosisnya?
10. Apa saja bentuk sediaan obatnya?
11. Nama sediaan yang ada dipasaran apa saja?
12. Bagaimana cara penyimpananya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. CARA KERJA LYNCOMICIN
Linkomisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun
bakterisida tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi dan organisme
penyebab infeksi. Linkomisin menghambat sintesa protein.
B.
INDIKASI
1. Linkomisin
diindikasikan untuk mengobati infeksi berat yang disebabkan oleh
Streptococcus,Pneumococcus dan Staphylococcus yang sensitif.
2.
Linkomisin efektif terhadap infeksi
Staphylococcus yang resistan terhadap antibiotik lain.
C. KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas terhadap antibiotik penisilin.
D. SPEKTRUM OBATNYA
Lyncomicin memiliki spektrum yang sangat luas
sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
E. AKTIF TERHADAP BAKTERI
Lincomycin bersifat bakteriostatik, efektif terutama
terhadap Mycoplasma spp.
dan bakteri Gram positif seperti Staphylococcus,
Clostridium, Streptococcus
dan Treponema spp.
F. FARMAKOKINETIK
Linkomisin
diabsorpsi dengan cepat dari saluran gastrointestinal
setelah pemberian oral. Linkomisin tidak mengalami inaktivasi oleh asam
lambung. Absorpsinya akan berkurang dengdn adanya makanan. Linkomisin
didistribusikan secara luas ke dalam cairan dan jaringan tubuh,kecuali ke dalam
cairan sere-brospinal. Kadar yang tinggi ditemukan pada tulang,empedu ddn
urine. Linkomisin dapat terdifusi melalui plasenta.
Waktu paruh Linkomisin pada fungsi ginjal yang normal antara4-5,4jam.
Waktu paruh Linkomisin pada fungsi ginjal yang normal antara4-5,4jam.
G. FARMAKODINAMIK
Lyncomicin
menghambat sintesis protein.
H. EFEK SAMPING
1. Saluran
pencernaan, seperti mual, muntah dan diare.
2. Reaksi
hipersensitif, seperti rash dan urtikaria.
3. Rasa
yang tidak umum seperti haus, letih dan kehilangan bobot tubuh.
4. Demam,
menggigil, nyeri tubuh, gejala
flu,
bercak
putih
atau luka dalam mulut atau bibir Anda.
I. INTERAKSI OBAT
1. Pemberian
harus secara hati-hati bila diberikan bersama obat penghambat neuromuskuler.
2. Dapat
berinteraksi dengan kaolin.
J. DOSIS
1. Untuk
Dewasa:
a. Infeksi
serius: 500 mg,3 kali sehari.
b. Infeksi
yang lebih berat: 500 mg atau lebih,4 kali sehari.
2. Anak-anak/bayi
diatas 1 bulan:
a. Infeksi
serius: 30 mg/kg berat badan/hari dibdgi dalam 3 atau 4 dosis yang sama.
b. Infeksi
yang lebih berat: 60 mg/kg berat badan/han dibagi dalam 3 atau 4 dosis yang sama.
K. BENTUK SEDIAAN
1.
Tablet
2.
Kapsul
3.
Sirup
4.
Injeksi
L. NAMA SEDIAAN (OBAT GENERIK)
Biolincom, Ehtilin, LIncocin, Lincophar, Lincyn,
Lintropsin, Nichomycin, Nolipo 500, Percocyn, Pritalinc, Tamcocin, Tismamisin,
Zencocin, Zumalin.
M. CARA PENYIMPANAN
Simpan di tempat sejuk (15°-25°C) dan kering.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Linkomisin umumnya bersifat bakteriostatik
tetapi dapat pula bersifat bakterisid bila digunakan dalam dosis besar atau
terhadap bakteri yang sangat sensitif.
2.
Linkomisin diindikasikan untuk mengobati
infeksi berat yang disebabkan oleh Streptococcus,Pneumococcus dan
Staphylococcus yang sensitif.
3.
Linkomisin efektif terhadap infeksi
Staphylococcus yang resistan terhadap antibiotika lain
4.
Hipersensitivitas terhadap Linkomisin.
5.
Hati-hatI pemakaian pada penderita dengAn
gangguan fungsi hati dan ginjal.
6.
Keamanan pada wanita hamil belum diketahui
dengan pasti.
7.
Hati-hati pada penderita yang mempunyai
nwayat gangguan gastrointestinal seperti kolitis
8.
Tidak diindikasikan untuk neonatus.
9.
Hati-hati pemakaian pada penderita asma.
B. SARAN
Demikianlah
makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita tentang
Antibiotik Lyncomicin. Kami selaku penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Craig.,
1998
Van
Saene., 2005
Jawetz
et.al.2005
http://farma.webs.com/apps/blog/show/7682154-lincomicyn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar